Beban yang masih harus dibayar adalah beban atau kewajiban yang telah menjadi beban yang belum dibayarkan dan belum dicatat dalam periode akuntansi. Beban yang masih harus dibayar bisa disebut juga sebagai utang. Misalkan perusahaan sudah menggunakan atau menikmati jasa dari pihak lain, namun perusahaan tersebut belum membayarkannya.
Tentunya pada akhir periode hal tersebut perlu dilakukan pencatatan dan dianggap sebagai utang pada jurnalnya. Jadi dalam jurnal penyesuaian tersebut, bukan cuman beban yang bertambah tapi juga akun utang akan bertambah (karena belum dibayarkan). Tentu nya utang tersebut muncul di akhir periode dan akan dibayarkan pada periode berikutnya. untuk lebih jelasnya bisa lihat contoh dibawah ini:
Contoh:
1. Beban Yang Masih Harus Dibayar (Timbul Karena Perjalanan Waktu)
Soal:
Perusahaan membayar gaji karyawan bulan Desember 2016 pada tanggal 02 Januari 2017 sebesar Rp. 2.000.000. Jurnal penyesuaian per akhir 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
2. Beban Yang Masih Harus Dibayar (Timbul Karena Adanya Unit Prestasi yang Dihasilkan)
Soal:
Pada tanggal 13 Desember 2016, Perusahaan menandatangani kontrak kerja dengan PT. Hidup Sejati untuk pembuatan taman festival sebesar Rp. 10.000.000. Jumlah tersebut akan dibayarkan jika taman festival sudah selesai dikerjakan seluruhnya. Ternyata sampai akhir periode yaitu tanggal 31 Desember 2016, pekerjaan baru rampung sekitar 40%. Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Pembahasan:
- Pembuatan Taman Festival Baru Selesai 40% (13 Desember 2016 - 31 Desember 2016)
- Rp. 10.000.000 x 40% = Rp. 4.000.000
Sekian untuk pembahasan kali ini, jika ada salah kata bisa diberi tau dengan memberikan komentar. Terima kasih yang sudah berkunjung ^_^
Referensi/Tempat Belajar :
Belum ada tanggapan untuk "Beban Yang Masih Harus Dibayar - AJP"
Post a Comment