Persediaan Barang Dagang Metode Ikhtisar Laba Rugi - AJP

Dalam jurnal penyesuaian persediaan barang dagang sebenarnya terdiri dari 2 kategori, yaitu metode ikhtisar laba rugi dan metode HPP. Di artikel ini hanya akan membahas satu yaitu persediaan barang dagang menggunakan metode ikhtisar laba rugi, metode ini adalah metode yang cukup simpel ketimbang metode kedua, silahkan lihat contohnya dibawah ini:


Persediaan barang dagang hanya digunakan pada perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur yang memiliki stok barang, metode ini tidak digunakan pada perusahaan jasa, karena perusahaan jasa tidak menggunakan transaksi jual beli barang.

Jurnal penyesuaian persediaan barang dagang dengan metode ikhtisar laba rugi hanya menyesuaikan persediaan barang dagang awal dan persediaan barang dagang akhir saja. Jurnal nya pun sama seperti jurnal penutup.
  • Persediaan barang dagang awal, yaitu persediaan barang dagang di awal bulan atau persediaan akhir di bulan sebelumnya, misalkan di akhir bulan maret persediaan akhir berjumlah Rp. 10.000.000. Maka nilai tersebut akan menjadi persediaan awal pada awal bulan april.
  • Persediaan barang dagang akhir, yaitu persediaan yang tersisa atau tidak terjual diakhir periode dan di awal periode berikutnya akan menjadi persediaan awal (sama seperti diatas).

Contoh Soal:
Neraca saldo akun persediaan barang dagang diketahui sebesar Rp. 20.000.000. Pada akhir tahun tanggal 31 Desember 2016 tercatat bahwa persediaan barang dagang sebesar Rp. 25.000.000. Buatlah jurnal penyesuaian per 31 Desember 2016.

Persediaan Barang Dagang Awal


Persediaan Barang Dagang Akhir


Sekian untuk pembahasan kali ini, jika ada kesalahan kata bisa diberi tau dengan memberikan komentar. Terima kasih yang sudah berkunjung ^_^

Referensi/Tempat Belajar :

Postingan terkait:

5 Tanggapan untuk "Persediaan Barang Dagang Metode Ikhtisar Laba Rugi - AJP"