Buku besar adalah pencatatan transaksi keuangan dan mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi dan dikelompokkan berdasarkan nama akun sejenis.
Fungsi Buku Besar
Kebanyakan perusahaan pasti memiliki yang namanya buku besar, karena dibuku besar berfungsi untuk meringkas semua data transaksi yang ada di jurnal, sebagai dasar dalam pembuatan laporan laba rugi dan laporan neraca. Misalkan dalam jurnal umum ada jurnal kas bertambah (D) dan modal bertambah (K) sebesar Rp. 500.000,-. Maka di buku besar akun kas akan dimasukan kedalam golongan kas, jadi semua akun kas akan masuk kedalam buku besar khusus untuk kas. Berikut contohnya :
Dari gambar diatas bisa dilihat, itu semua adalah akun kas yang ada didalam jurnal umum yang telah saya kerjakan di postingan sebelumnya (lihat disini).
Bentuk Buku Besar
Dalam akuntansi ada beberapa bentuk buku besar, sejauh yang saya tau itu ada 4 bentuk diantara adalah:
Bentuk T
Bentuk ini adalah bentuk buku besar paling sederhana dan yang paling sering digunakan karena memang lebih simpel, misalkan ada sebuah tugas buku besar dan dikerjakan dengan tulisan tangan, buku besar ini sangat cocok. Contoh diatas pun menggunakan buku besar bentuk T ini
Bentuk Skontro
Buku besar yang sering dikatakan sebagai buku besar dua kolom. Bentuk ini dibagi dua sisi yang disisi satu debit dan sisi lainnya kredit.
Bentuk Stafel Berkolom Saldo Tunggal
Bentuk ini biasanya digunakan dalam transaksi yang relatif banyak.
Bentuk Stafel Berkolom Ganda
Hampir sama seperti bentuk stafel berkolom tunggal bedanya adalah kolom saldo dibagi menjadi dua yaitu debit dan kredit. Kolom ini sering saya gunakan jika mengerjakan buku besar menggunakan komputer karena lebih jelas.
Sekian pembahasan tentang buku besar akuntansi, jika ada kesalahan artikel mohon diberi tau dengan memberikan komentar. Terima Kasih atas kunjungannya ^_^
Belum ada tanggapan untuk "Buku Besar Akuntansi"
Post a Comment